Mari
kita mengulas kembali materi yang telah di sampaikan pada mata kuliah manajemen
pemasaran, yang berbeda sekarang ialah dimana materi itu disampaikan, materi
kali ini di sampaikan di gedung baru tepatnya di gedung IDB 1......gak panjang
lebar langsung mengulas apa saja yang di jelaskan ya.... Materi kali ini adalah
segmentation, targeting and positioning
Apa itu segmentation atau dalam
bahasa indonesia adalah segmentasi? Segmentasi adalah kegiatan membagi pasar
menjadi kelompok pembeli. Pasar yang dimaksudkan di sini bukanlah pasar dalam
bentuk fisik yang di dalamnya bertemu permintaan dan penawaran untuk membentuk
suatu harga namun adalah setiap orang yang mungkin menikmati jasa dan produk
kita dengan berbagai cara. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa cara yaitu mengelompokkan pembeli menurut kebutuhan, karakteristik,
dan perilaku konsumen.
Namun
harus di ketahui dalam segmentasi pasar, hal pertama yang harus
dilakukan oleh seorang produsen barang ataupun jasa yaitu survey terhadap
permintaan konsumen terkait dengan produk barang atau jasa. Hal-hal yang perlu
untuk diketahui dari survey ini adalah daya beli konsumen, pendidikan konsumen
yang menjadi target pemasaran, gaya hidup, pendapatan konsumen dan lain
sebagainya. Selanjutnya yaitu analisis terhadap lingkungan pemasaran, keinginan
konsumen dan harga suatu produk. Proses terakhir yaitu pembentukan produk yang
sesuai dengan dua proses sebelumnya. Segmentasi pasar penting dilakukan oleh
seorang produsen maupun suatu perusahaan agar dapat membuat strategi jitu dalam
memasarkan produknya, tidak salah dalam membuat produk, dapat mengetahui apa
yang diinginkan oleh konsumen karena setiap konsumen memiliki perbedaan
karakter dalam kebutuhannya.
Ada tiga strategi dalam melakukan
diferensiasi. Namun, sebelum membahasnya kita harus mengetahui mengapa
diferensiasi perlu dilakukan. Hal ini karena diferensiasi memudahkan kita dalam
menjalankan bisnis atau usaha mengingat varian pembeli atau konsumen yang
sangat beragam. Strategi diferensiasi yaitu pertama dengan tanpa melakukan
pembedaan sama sekali, kedua adalah dengan melakukan pembedaan atas beberapa
pembeli atau konsumen, dan terakhir yaitu hanya terfokus pada satu sasaran
pembeli.
Dalam melakukan segmentasi, terdapat langkah yang harus dilakukan dalam yaitu marketing research atau riset pemasaran, marketing research atau riset pemasaran ini bertujuan untuk mengetahui sedikitnya 6 hal yaitu besar pasar yang artinya seluas apa pasar yang dapat dijangkau, daya beli konsumen, perbedaan, pesaing yang akan kita hadapi di mana ketika kita telah memiliki pesaing kita harus mampu untuk menonjolkan keunggulan kita dibandingkan dengan pesaing kita, keterjangkauan yaitu mudah tidaknya konsumen memperoleh barang atau jasa kita, dan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang siap menjalankan usaha kita karena dalam menciptakan produk atau jasa diperlukan SDM dengan kualitas yang baik.
Segmentasi memiliki dasar alternatif, yaitu pertama segmentasi demografis yang berarti melihat pada gender, usia, dan ukuran keluarga. Selanjutnya segmentasi sosio ekonomis yang memperhatikan pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Ketiga adalah segmentasi psikografis yang menekankan pada perilaku dan gaya hidup konsumen. Dasar alternatif keempat adalah segmentasi geografis yang menjadikan lingkup pasar, kepadatan penduduk, iklim, atau segala hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik, sebagai pertimbangannya. Setelah geografis, maka segmentasi benefit adalah hal penting yang harus mendapat perhatian karena segmentasi benefit berarti memikirkan alasan utama konsumen menggunakan produk atau jasa kita dan keuntungan apa yang mereka peroleh setelah menggunakannya. Terakhir adalah segmentasi penggunaan yaitu berbagai jenis pembeli berdasar intensitasnya, diantaranya heavy users (pembeli sering sekali), medium users (pembeli yang cukup sering), occasional users (pembeli yang jarang menggunakan) dan non users (bukan pembeli).
Dalam melakukan segmentasi, terdapat langkah yang harus dilakukan dalam yaitu marketing research atau riset pemasaran, marketing research atau riset pemasaran ini bertujuan untuk mengetahui sedikitnya 6 hal yaitu besar pasar yang artinya seluas apa pasar yang dapat dijangkau, daya beli konsumen, perbedaan, pesaing yang akan kita hadapi di mana ketika kita telah memiliki pesaing kita harus mampu untuk menonjolkan keunggulan kita dibandingkan dengan pesaing kita, keterjangkauan yaitu mudah tidaknya konsumen memperoleh barang atau jasa kita, dan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang siap menjalankan usaha kita karena dalam menciptakan produk atau jasa diperlukan SDM dengan kualitas yang baik.
Segmentasi memiliki dasar alternatif, yaitu pertama segmentasi demografis yang berarti melihat pada gender, usia, dan ukuran keluarga. Selanjutnya segmentasi sosio ekonomis yang memperhatikan pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Ketiga adalah segmentasi psikografis yang menekankan pada perilaku dan gaya hidup konsumen. Dasar alternatif keempat adalah segmentasi geografis yang menjadikan lingkup pasar, kepadatan penduduk, iklim, atau segala hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik, sebagai pertimbangannya. Setelah geografis, maka segmentasi benefit adalah hal penting yang harus mendapat perhatian karena segmentasi benefit berarti memikirkan alasan utama konsumen menggunakan produk atau jasa kita dan keuntungan apa yang mereka peroleh setelah menggunakannya. Terakhir adalah segmentasi penggunaan yaitu berbagai jenis pembeli berdasar intensitasnya, diantaranya heavy users (pembeli sering sekali), medium users (pembeli yang cukup sering), occasional users (pembeli yang jarang menggunakan) dan non users (bukan pembeli).
Materi
selanjutnya adalah targeting yang berarti pemilihan pasar. Targeting adalah
proses memutuskan pasar mana yang akan dilayani. Targeting akan menghasilkan
pasar sasaran yaitu kumpulan pembeli dengan kebutuhan dan karakteristik yang
sama yang akan dilayani. Pemilihan pasar juga dilakukan dengan tiga strategi
yaitu memilih pasar dengan tanpa pembedaan yang artinya mencakup semua lapisan
dan kalangan, memilih pasar dengan melakukan pembedaan berdasarkan hal tertentu
agar pasar lebih mudah untuk dipilih, dan dengan hanya terfokus pada satu jenis
konsumen. Strategi dalam melakukan pemilihan pasar dapat dengan melakukan
analisis SWOT terlebih dahulu. Strength
(kekuatan) yaitu kemampuan dan keunggulan yang kita miliki. Weakness (kelemahan) kelemahan yang
kita atau perusahaan miliki. Opportunity
(peluang) kemungkinan peluang atas bisnis yang kita miliki. dan Threat (ancaman) hal apa yang dapat
menjadi ancaman bagi perusahaan kita. Sedangkan landasan dalam melakukan targeting adalah sumber daya
perusahaan, variabilitas produk, tahapan produk, dan strategi pesaing.
Sementara Positioning merupakan
penempatan suatu produk (barang atau jasa) di antara produk-produk yang lainnya
dalam suatu pasar. Positioning diterapkan untuk setiap produk berupa barang
maupun jasa sebagai upaya memberikan gambaran kepada konsumen bagaimana
keunggulan produk suatu perusahaan dibanding produk sejenis yang diproduksi
oleh pesaing perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan melakukan
positioning atau dalam bahasa indonesia yaitu mengartur posisi mempunyai tujuan
untuk menciptakan perbedaan (different), manfaat (benefit), dan keuntungan
(advantages) yang membuat konsumen selalu ingat dengan produk yang diproduksi
oleh produsen. Dengan kata lain positioning bertujuan untuk membangun citra
suatu produk ke dalam pikiran konsumen dengan terlebih dahulu memberikan
informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan,
dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan. Dalam positioning terdapat beberapa
kesalahan yang dilakukan oleh produsen dalam membentuk pasar. Kesalahan-kesalahan
tersebut meliputi under positioning,
over positioning, dan confused
positioning.
Under
positioning, produsen kurang tepat dalam menonjolkan keunggulan produk. Sebagai contoh
strategi yang dijalankan perusahaan air mineral FIT “minumlah fit akan
membersihkan kotoran yang ada dalam dirimu yang dapat membuat kamu sehat” yang
ternyata kurang berhasil menarik minat konsumen, karena dalam benak konsumen
yang tertanam kuat adalah brand AQUA yang telah menjadi pelopor air mineral.
Over positioning, berbanding
terbalik dengan kesalahan yang sebelumnya. Produsen menanamkan brand produk
yang terlalu tinggi di dalam benak konsumen, sehingga beranggapan bahwa harga
jual yang ditawarkan pastinya kurang terjangkau disemua kalangan. Sebagai
contoh pizza hut dengan gerai yang terlalu mewah yang membuat konsumen berfikir
bahwa harga yang ditawarkan di dalam gerai tersebut mematok harga yang sangat
mahal di tambah pengunjung yang datang banyak menggunakan mobil yang menambah
kesan mewah terhadap gerai pizza hut, padahal bila mereka membeli di luar atau
selain gerai pizza hut mereka dapat memperoleh pizza sesuai dengan kantong
mereka. Padahal pada kenyataannya gerai pizza hut pun tidak mematok harga yang
sangat mahal yang tidak mampu di jangkau oleh kelas biasa.
Confused
positioning yaitu membuat pelanggan bingung dengan citra brand yang terlalu banyak di
klaim oleh beberapa pihak. Sebagai contoh strategi pemasaran kripik maicih yang
sekarang ini pecah menjadi dua kubu dan sama-sama mengusung nama maicih namun
menggunakan logo yang berbeda. Hal ini membuat konsumen bingung mana yang
sebenarnya maicih.
Doubtful
positioning, konsumen sulit untuk mempercayai klaim suatu produk, kaitannya dengan
fitur produk, harga atau perusahaannya. Seperti contoh pada saat pembelian
produk danone yang selalu di kaitkan dengan aqua, awalnya kita berfikir apa
kaitannya pt danone dengan air mineral aqua tapi bila di perhatikan lebih jelas
lagi ada hubungannya yaitu danone memproduksi makanan sementara pt aqua
memproduksi air mineral, bila dikaitakan ketika kita makan tanpa minum kita
akan tersendat, namun bila kita minum tanpa makan akan berasa kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar